Media Informasi Pemberdayaan

Sabtu, 24 Maret 2012

2,7 M dana SPP sudah digulirkan UPK Kecamatan VI Lingkung



Pakandangan,Palito Piaman. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan  Kecamatan Enam Lingkung,adalah sebuah lembaga dibawah naungan Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) Kecamatan Enam Lingkung, berdiri sejak mulai masuknya PNPM  Mandiri Perdesaan ke kecamatan Enam Lingkung tahun 2008 dan berkantor di Simpang Apa Pakandangan.
Awal berdirinya UPK Enam Lingkung, “Ibarat bayi yang baru lahir,tentu akan mengalami berbagai proses alamiah” sama dengan kegiatan PNPM-MP kegiatan-kegiatan yang dilakukanpun baru sebatas pekerjaan Fisik Prasarana seperti jalan,gedung TK,Beasiswa Pendidikan dan belum menyentuh kepada kegiatan yang memerlukan modal untuk mengembangkan usaha  Rumah Tangga Miskin (RTM) di tingkat korong. Padahal sudah jelas bahwa alokasi BLM yg diberikan kekecamatan 25 persennya dijatahkan untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
                Secara khusus UPK Enam Lingkung memang disiapkan menjawab keluhan permodalan RTM yang ada dikorong, ditengah sulitnya mendapat pendanaan usaha kecil dengan persyaratan dan jasa yang ringan, “dikatakan jasa karena SPP PNPM tidak mengenal bunga” dan memberi pengertian kepada masayrakat di tingkat paling bawah,kalau pinjaman SPP itu benar-benar program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dengan memberikan ruang kepada kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif dengan membentuk kelompok-kelompok usaha ekonomi.
Ketua UPK Enam Lingkung Jefri maulana “Paradigma yang ada pada sebagian masyarakat,  ini kan bantuan kenapa harus dikembalikan, Lihat  bantuan2 pemerintah yang lain sudah diberikan lantas macet atau tidak dikembalikan, dibiarkan kan saja! ,koq SPP mesti dikembaliin?” pertanyaan seperti itu sering muncul pada sebagian masyarakat karena masih beranggapan Pinjaman itu sama dengan bantuan, padahal dengan adanya dana SPP ini 
kecamatan sangat diuntungkan, sebab dana itu abadi di kecamatan dapat selalu dimanfaatkan oleh RTM yang ada untuk penunjang usaha ekonomi produktif, dan tugas kamilah memberi pengertian kepada masyarakat apa sebenarnya SPP PNPM  itu”, katanya
Seiring waktu berjalan, UPK Enam Lingkung pun berbenah dengan memanfaatkan secara maksimal jatah 25 persen alokasi BLM setiap tahunnya untuk SPP yang disalurkan kepada kelompok kelompok di korong.
Menginjak usia  yang keempat tahun ini, UPK Enam Lingkung sudah mempunyai  modal sebesar Rp 1,4 M dana tersebut berasal dari dana alokasi anggaran BLM yang dikucurkan kekecamatan sebesar 25 persen pertahunnya.dari dana tersebut UPK enam lingkung sudah melakukan Perguliran SPP sebanyak lima kali peguliran sebesar Rp 2,7 M` dengan 48 kelompok SPP aktif, rata-rata peguliran yang dilakukan sebesar Rp 540juta dengan jumlah pemanfaat dari rumah tangga miskin (RTM) sebanyak 480 orang, tersebar di 48 kelompok di korong yang ada di kecamatan Enam Lingkung,
Sesuai dengan misi yang diemban”Mengentaskan kemisikinan secara bertahap dengan melakukan pemberdayaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta memaksimalkan sumber daya alam yang ada” UPK Enam lingkung juga tidak terlepas dari berbagai persoalan dan permasalahan, seperti pengembalian angsuran yang macet maupaun itikad yang kurang baik dari beberapa pengurus SPP, “itu sedang kami coba atasi, mencarikan solusi , dengan melakukan pertemuan ditingkat kelompok,Korong, Nagari maupun level kecamatan, hanya saja  pola penyelesaiannya belum begitu Efektif, mungkin disebabkan paradigma yang sudah melekat dimasyarakat tadi, dalam waktu dekat ini BKAN dan unsur terkait yang ada dikecamatan akan melakukan Orientasi untuk membahas  Standar Operasional Prosedur (SOP) Peguliran maupun lainnya dan menetapkannya pada saat Musyawarah Antar Nagari (MAN) Prioritas   dikecamatan” ujar Sekretaris BKAN Ikram Dasrul Dt Sati.(Jefri maulana)