Pakandangan,Palito Piaman. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kecamatan Enam Lingkung,adalah sebuah lembaga dibawah naungan Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) Kecamatan Enam Lingkung, berdiri sejak mulai masuknya PNPM Mandiri Perdesaan ke kecamatan Enam Lingkung tahun 2008 dan berkantor di Simpang Apa Pakandangan.
Awal berdirinya UPK Enam Lingkung, “Ibarat bayi yang baru lahir,tentu
akan mengalami berbagai proses alamiah” sama dengan kegiatan PNPM-MP
kegiatan-kegiatan yang dilakukanpun baru sebatas pekerjaan Fisik Prasarana
seperti jalan,gedung TK,Beasiswa Pendidikan dan belum menyentuh kepada kegiatan
yang memerlukan modal untuk mengembangkan usaha Rumah Tangga Miskin (RTM) di tingkat korong. Padahal
sudah jelas bahwa alokasi BLM yg diberikan kekecamatan 25 persennya dijatahkan
untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
Secara khusus UPK Enam Lingkung
memang disiapkan menjawab keluhan permodalan RTM yang ada dikorong, ditengah
sulitnya mendapat pendanaan usaha kecil dengan persyaratan dan jasa yang
ringan, “dikatakan jasa karena SPP PNPM tidak mengenal bunga” dan memberi
pengertian kepada masayrakat di tingkat paling bawah,kalau pinjaman SPP itu
benar-benar program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dengan memberikan
ruang kepada kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif dengan membentuk
kelompok-kelompok usaha ekonomi.
Ketua UPK Enam Lingkung Jefri maulana “Paradigma yang
ada pada sebagian masyarakat, ini kan
bantuan kenapa harus dikembalikan, Lihat
bantuan2 pemerintah yang lain sudah diberikan lantas macet atau tidak
dikembalikan, dibiarkan kan saja! ,koq SPP mesti dikembaliin?” pertanyaan
seperti itu sering muncul pada sebagian masyarakat karena masih beranggapan
Pinjaman itu sama dengan bantuan, padahal dengan adanya dana SPP ini
kecamatan
sangat diuntungkan, sebab dana itu abadi di kecamatan dapat selalu dimanfaatkan
oleh RTM yang ada untuk penunjang usaha ekonomi produktif, dan tugas kamilah
memberi pengertian kepada masyarakat apa sebenarnya SPP PNPM itu”, katanya
Seiring waktu berjalan, UPK Enam Lingkung pun berbenah dengan
memanfaatkan secara maksimal jatah 25 persen alokasi BLM setiap tahunnya untuk SPP
yang disalurkan kepada kelompok kelompok di korong.
Menginjak usia yang keempat tahun
ini, UPK Enam Lingkung sudah mempunyai
modal sebesar Rp 1,4 M dana tersebut berasal dari dana alokasi anggaran
BLM yang dikucurkan kekecamatan sebesar 25 persen pertahunnya.dari dana
tersebut UPK enam lingkung sudah melakukan Perguliran SPP sebanyak lima kali peguliran
sebesar Rp 2,7 M` dengan 48 kelompok SPP aktif, rata-rata peguliran yang
dilakukan sebesar Rp 540juta dengan jumlah pemanfaat dari rumah tangga miskin
(RTM) sebanyak 480 orang, tersebar di 48 kelompok di korong yang ada di
kecamatan Enam Lingkung,
Sesuai dengan misi yang diemban”Mengentaskan kemisikinan secara bertahap
dengan melakukan pemberdayaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta
memaksimalkan sumber daya alam yang ada” UPK Enam lingkung juga tidak terlepas
dari berbagai persoalan dan permasalahan, seperti pengembalian angsuran yang
macet maupaun itikad yang kurang baik dari beberapa pengurus SPP, “itu sedang kami
coba atasi, mencarikan solusi , dengan melakukan pertemuan ditingkat
kelompok,Korong, Nagari maupun level kecamatan, hanya saja pola penyelesaiannya belum begitu Efektif,
mungkin disebabkan paradigma yang sudah melekat dimasyarakat tadi, dalam waktu
dekat ini BKAN dan unsur terkait yang ada dikecamatan akan melakukan Orientasi untuk
membahas Standar Operasional Prosedur
(SOP) Peguliran maupun lainnya dan menetapkannya pada saat Musyawarah Antar
Nagari (MAN) Prioritas dikecamatan” ujar Sekretaris BKAN Ikram Dasrul
Dt Sati.(Jefri maulana)