Media Informasi Pemberdayaan

Jumat, 16 Mei 2014

Panduan Praktis Pemasangan TPT

I. Pengertian

TPT adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil. Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan sebaginya.

II. Fungsi dan Jenis Konstruksi Penahan Tanah
Fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat :

1. Benda-benda yang ada atas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dll)
2. Berat tanah
3. Berat air (tanah)

Atau dengan kata lain merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya.

Fungsi khusus yang dapat diberikan oleh pasangan batu adalah :
1. Pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan jenis sarana dan prasarana lain
2. Pemeliharaan, penunjang umur dan bagian dari jenis sarana dan prasarana lain, misalnya :
a. Dinding saluran irigasi
b. Prasarana tepi jalan kondisi khusus
c. Dan lain-lain
3. Perlindungan tebing

Jenis tembok penahan tanah :
1. Batu kali murni & batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity)
2. Tembok yang dibuat dari bahan kayu** (talud kayu)
3. Tembok yang dibuat dari bahan beton (talud beton)








III. Kriteria Perencanaan Penahan Tanah
1. Merupakan usulan dari masyarakat yang bersifat swadaya berupa dukungan kemauan dan kemampuan dalam bentuk partisipasi baik pelaksanaan maupun pemeliharaan dan peningkatan.
2. Sedapat mengkin memanfaatkan potensi sumber daya yang ada.
3. Konstruksi sederhana dan dapat dikerjakan oleh masyarakat.
4. Lokasi yang dipilih tepat dan memiliki manfaat yang besar baik sebagai sarana dan prasarana penunjang atau pencegah bahaya longsor, banjir atau erosi.
5. Untuk alasan kemudahan pelaksanaan pembangunan dan efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan terhadap kemampuan pekerjaan pada kondisi normal, tinggi maksimal untuk prasarana penahan tanah 4,00 meter 
6. Kedalaman minimum prasarana tembok penahan dapat disesuaikan sampai memenuhi kestabilan konstruksi penahan tanah. 
7. Ukuran bagian lain dari prasarana tembok penahan memenuhi persyaratan teknis dan memiliki persyaratan keamanan yang memadai.
8. Prasasrana tembok penahan tanah untuk sarana dan prasarana irigasi atau tanggul sedapat mungkin bersifat kedap air selain dari persyaratan teknis dan persyaratan keamanan yang memadai. 

IV. Data-Data Kebutuhan dalam Desain Tembok Penahan Tanah

Pembuatan desain penahan tanah bisanya membutuhkan data-data :
1. Potensi sarana dan prasarana yang sudah ada dan potensi sumber daya alamnya.
2. Tanah letak rencana /bentuk lokasi,
- Jenis tanah
- Kedalaman tanah keras
- Lapisan air tanah
3. Data kondisi lokasi, lingkungan, dan peruntukan konstruksi
- Sungai   sebagai saluran irigasi
- Jalan  sebagai pengaman tepi jalan
- Perlindungan tebing  keamanan sarana dan prasarana (jalan, pemukiman, dll) yang ada diatas atau di bawahnya, pencegah gerusan
- Tanggul  pencegah banjir, luapan air.

V. Persyaratan Teknis Tembok Penahan Tanah 
Hal-hal teknis yang harus diperhatikan tembok penahan tanah antara lain 



































Catatan : * Mengikuti kaidah teknis bentuk tembok penahan yang direncanakan
         ** Tanah kondisi jenuh dapat diartikan kondisi tanah yang sudah maksimal dalam menyerap air.

VI. Pemeliharaan dan peningkatan Dinding Penahan Tanah

Dalam hal pemeliharaan dan peningkatan dinding penahan tanah hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Kebersihan lingkungan tepi sekitar dinding dari rumput-rumput atau tumbuhan dengan akar yang dapat merusak dinding
2. Keadaan suling-suling 
3. Kondisi saluran air/drainase air 
4. Perlindungan terhadap bahan utama
Misalnya :
- Untuk material batu kali dan beton dapat dilakukan pemlesteran 
- Untuk meterial kayu perlindungan terhadap rayap atau cuaca*** (erik eksrada)